Pekan Lalu Ambles Nyaris 4%, Apa Kabar Batu Bara Pekan Ini?
Market - Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia 01 June 2020 13:54
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara thermal Newcastle sepanjang pekan lalu merosot nyaris 4%, padahal komoditas lainnya seperti minyak mentah dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mampu membukukan penguatan.
Sepanjang pekan lalu harga batu bara kontrak berjangka ICE Newcastle merosot 3,92% ke US$ 53,09/ton, berdasarkan data Refinitiv. Sementara minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat 5,83% dan CPO 5,77%.
Penurunan harga batu bara tersebut terjadi akibat konsumen batu bara terbesar di dunia, China, berencana mengurangi impornya guna melindungi industri dalam negeri.
"Produsen batu bara di China sedang mengalami masa sulit. Oleh karena itu, pemerintah mendorong pembangkit listrik untuk membeli batu bara dari dalam negeri," ungkap seorang pejabat asosiasi batu bara China, seperti dikutip dari Reuters.
Yu Zhai, Konsultan Senior Wood Mackenzie, memperkirakan impor batu bara China pada semester II-2020 adalah sekitar 80 juta ton, turun sampai 25,23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal tersebut tentunya membuat outlook harga batu bara menjadi suram. Apalagi Australia yang merupakan salah satu produsen dan mitra dagang terbesar batu bara China, malah berseteru dengan Pemerintah Beijing.
Keretakan hubungan bilateral keduanya diawali ketika Australia menjadi salah satu negara yang mendukung adanya investigasi independen terkait asal muasal virus corona. Tak berapa lama setelah itu China memutuskan untuk memberikan sanksi dagang berupa bea impor untuk produk barley dari Australia dan menghentikan impor daging
Pemerintah Negeri Kanguru menilai aksi China tersebut merupakan langkah balasan yang ditempuh oleh Negeri Tirai Bambu. Tensi hubungan bilateral keduanya yang meninggi memicu kecemasan bahwa poros perang dagang baru akan terbentuk dan akan merembet ke komoditas selain barley seperti batu bara.
Apalagi sejak awal China memang sudah berencana untuk mengurangi impor batu bara.
Melansir Argus Media para pemasok batu bara termal lintas laut semakin khawatir bahwa China berencana untuk menangguhkan impor batu bara dari Australia.
Beberapa trader China menduga penangguhan impor Australia akan berlaku pada 1 Juli, meskipun mereka mengatakan telah diberitahu oleh beberapa otoritas bea cukai bahwa kargo Australia yang telah dipesan mungkin masih dapat diterima oleh pelabuhan-pelabuhan China.
Memburuknya hubungan Australia dan China tersebut bisa jadi masih akan membebani harga batu bara di pekan ini.