a a a a a
ATRIA ENERGI

Berita

Permintaan China Naik, Harga Batu Bara Terungkit

Permintaan China Naik, Harga Batu Bara Terungkit

Market - Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 May 2020 12:26



Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara dunia ditutup naik pada perdagangan kemarin. Peningkatan permintaan mendorong harga di batu hitam bergerak ke utara.

Pada perdagangan kemarin, harga batu bara acuan di pasar ICE Newcastle (Australia) berada di US$ 52,75/metrik ton. Naik 1,34% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Setelah menjalani tren anjlok sejak pekan keempat Maret hingga pekan ketiga April, harga komoditas ini mulai bergerak naik. Sejak 22 April, harga batu bara naik 2,33%.

Bangkitnya permintaan mendongrak harga batu bara. Pada April 2020, Reuters mencatat impor batu bara China mencapai 34,22 juta ton. Melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.

China adalah negara konsumen batu bara terbesar di dunia. Pada 2018, konsumsi batu bara di Negeri Panda mencapai 1,91 miliar ton ekuivalen minyak. Jadi kala permintaan di China naik, maka akan sangat mempengaruhi pergerakan harga.

Perlahan tetapi pasti, ekonomi China terus menunjukkan kebangkitan selepas dihajar habis-habisan oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang bermula dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei. Data ekonomi terbaru memperlihatkan ekonomi China semakin membaik.

Pada April 2020, Purchasing Managers' Index (PMI) China secara umum berada di 47,6. Masih di bawah 50, menandakan dunia usaha belum melakukan ekspansi. Namun naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 46,7.

Peningkatan aktivitas ekonomi berarti kebutuhan akan listrik akan ikut berdongkrak. Batu bara adalah sumber energi pembangkit listrik utama di China sehingga peningkatan kebutuhan listrik sama dengan peningkatan permintaan batu bara.


TIM RISET CNBC INDONESIA

Berita Permintaan China Naik, Harga Batu Bara Terungkit