Harga Batu Bara Acuan Mei Turun ke Level US$ 65,77
Market - Anisatul Umah , CNBC Indonesia 06 May 2020 22:43
Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak dari ekonomi global yang melambat menyebabkan Harga Batu Bara (HBA) acuan pada bulan Mei 2020 anjlok ke posis US$ 61,11 per ton. Turun 7% dibandingkan bulan April 2020 sebesar US$ 65,77 per ton.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan dampak dari pandemi corona (Covid-19) berdampak pada turunnya permintaan batu bara di negara-negara konsumen batu bara di kawasan Asia.
Di antaranya China, Korea Selatan, India, dan Jepang. Kondisi ini menjadi penyebab utama turunya HBA untuk bulan Mei 2020. "Ekonomi global yang melambat menyebabkan HBA bulan Mei kembali turun dari bulan sebelumnya. Turun US$ 4,66 menjadi US$ 61,11. Bulan April angkanya di USD$ 65,77 per ton," ungkap Agung dalam keterangan resminya, Rabu, (06/05/2020).
Lebih lanjut Agung mengatakan, penurunan harga batu bara ini sudah terjadi dua bulan terakhir.Sejak bulan Januari 2020, HBA mengalami fluktuasi. Mencatatkan angka di US$ 65,93 per ton pada Januari turun dari Desember 2019 sebesar US$ 66,30 per ton.
Lalu naik pada Februari 2020 sebesar US$ 66,89 per ton dan Maret US$ 67,08 per ton. Lalu mengalami penurunan di April dan Mei. "Trennya untuk dua bulan terakhir ini kembali turun," ungkapnya.
Menurut Agung penurunan HBA bulan Mei 2020 juga dipicu penurunan harga minyak dunia yang berpengaruh pada turunnya harga batu bara di pasar internasional. Empat indeks harga batu bara yang umum digunakan dalam perdagangan batu bara dunia terpantau mengalami penurunan, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya.
Nilai HBA sendiri diperoleh rata-rata empat indeks harga batu bara dunia tersebut. HBA bulan Mei 2020 ini akan digunakan untuk penjualan langsung (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).