a a a a a
ATRIA ENERGI

Berita

Produksi PLTU China Turun, Harga Batu Bara Sepekan Tertekan

Produksi PLTU China Turun, Harga Batu Bara Sepekan Tertekan

Market - Arif Gunawan, CNBC Indonesia
19 April 2020 13:00


Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara acuan dunia tertekan 5,22% selama sepekan ini, menyusul kabar penurunan produksi listrik dan produksi batu bara di China sebagai dampak karantina wilayah melawan wabah COVID-19.

Harian Xinhua, sebagaimana dikutip Reuters, menyebutkan bahwa pembangkitan listrik di China menurun 6,8% secara tahunan (year on year/YOY) pada tiga bulan pertama tahun ini. Penurunan ini sejalan dengan ekonomi China di periode sama yang juga drop hingga 6,8%.

Sepanjang pekan, harga kontrak berjangka batu bara Newcastle terhitung turun 5,22% dari US$ 59,4 per ton pada akhir pekan lalu, menjadi US$ 56,2 per ton pada Jumat, akhir pekan ini. Koreksi terjadi beruntun selama lima hari berturut-turut.

Biro Statistik Nasional China menyebutkan bahwa produksi listrik Negeri Tirai Bambu tersebut pada kuartal pertama 2020 sebesar 1,58 triliun kilowatt. Koreksi terbesar terutama terjadi pada dua bulan pertama tahun ini ketika wabah COVID-19 memukul negara tersebut.

Produksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara tercatat turun dengan laju terbesar di antara energi lain, yakni 7,5%. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) menyusul dengan penurunan produksi sebesar 5,9%.

Sebaliknya, produksi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) melonjak 18,1%, disusul Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang membukukan kenaikan produksi sebesar 8.6%. Produksi Pembangkit Listrik Tenaga Nukir (PLTN) juga naik, yakni sebesar 6,9%.

Penurunan pembangkitan listrik tersebut terkait dengan lockdown total yang diberlakukan di Provinsi Hubei dan pembatasan aktivitas masyarakat dan industri, yang berujung pada turunnya konsumsi listrik.

Mengikuti penurunan aktivitas PLTU, produksi batu bara China pada periode yang sama tertekan 0,5% (YOY) menjadi 830 juta ton pada kuartal pertama 2020. Lagi-lagi, penurunan terjadi dalam dua bulan pertama, dan membaik pada Maret.

Lembaga statistik resmi Negeri Panda tersebut melaporkan produksi batu bara mentah di China pada Maret mencapai 340 juta ton, atau naik 9,6 dibandingkan dengan posisi setahun sebelumnya.

Namun pada periode yang sama, impor batu bara China justru masih positif dengan lonjakan sebesar 28,4% (YOY) atau sebanyak 95,78 juta ton. Dalam sebulan saja, para Maret, impor batu bara china melonjak 18,5% menyentuh angka 27,83 juta ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA
Berita Produksi PLTU China Turun, Harga Batu Bara Sepekan Tertekan